Breaking News

Kopi Hitam Aceh Sukses Gelar Kajian Aktual Inspiratif Di Balai Desa Paya Bakong


Dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi generasi yang krisis akhlak di masa sekarang, Komunitas Pejuang Islam dan Himpunan Thalabah Muda (KOPI HITAM) Aceh berkolaborasi dengan Muspika Paya Bakong mengadakan kajian aktual inspiratif bertema "Generasi Rusak dan tidak Berakhlak, Tanggung jawab siapa"?

Kajian ini dilaksanakan pada kamis, (2/3/23/ di Balai desa kecamatan Paya Bakong dengan menghadirkan dua pemateri yaitu Tengku T Zulfadli (waled landeng) merupakan pimpinan dayah keumaral al aziziyah serta Al Fadhil Ustaz Muhammad Mahfuz singa aswaja dari kuala lumpur yang merupakan pimpinan pondok pesantren lukmanul hakim.

Kajian ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari tokoh kecamatan yaitu camat, kapolsek, danramil, Kompi B, gechik gampong, dihadiri pula oleh para tokoh alim ulama, hadir juga kepala kantor BPP paya bakong, kepala sekolah beserta dewan guru SMPN 1 Paya bakong, pengurus FIMA paya bakong, Pengurus Rabithah Santri Paya Bakong, serta turut diramaikan oleh siswa siswi SMP dan SMA negri 1 Paya Bakong.

Acara dibuka dengan semangat oleh master ceremonial Tengku Furqan Fiqri, berlanjut dengan bacaan syahdu al quran oleh Tengku Muktariza, dilanjutkan dengan kata sambutan hangat oleh Ketua Kopi Hitam Aceh yaitu Tengku Muhammad Faisal.

"Acara kajian yang terlaksana hari ini merupakan kolaborasi antara Kopi Hitam Aceh dengan Muspika Paya bakong, kedepannya kami sangat berharap semoga segenap lapisan baik tokoh maupun masyarakat memberikan kami semangat dan dukungan sehingga kegiatan kajian ini dapat menjadi program berkelanjutan di bulan-bulan selanjutnya", tutur Tengku Faisal

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Tengku Zulfadli atau yang lebih dikenal dengan waled landeng. Beliau menyampaikan bahwa generasi yang rusak dan tidak berakhlak adalah tanggung jawab utamanya adalah orangtua dimana orangtua adalah lembaga pertama yang bertugas untuk mendidik generasi agar tumbuh menjadi generasi yang berakhlak. Selain orangtua, penanggung jawab selanjutnya adalah pemerintahan, dimana pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengatur suatu aturan-aturan agar generasi terjaga dengan baik.

Al fadhil Ustaz Muhammad Mahfuz sebagai pemateri kedua menyampaikan bahwa salah satu cara menjaga generasi agar tidak krisis akhlak adalah dengan membekali generasi dengan ilmu agama yang mumpun, karena bila zaman terus berkembang namun ilmu agama kurang, maka sesungguhnya kehancuran sedang disiapkan dengan matang, nauzubillah.

Acara berakhir dengan sesi foto bersama peserta kajian dengan pemateri. Semoga Allah berkahi acara ini serta Allah limpahkan rahmat kepada para peserta maupun kepada pemateri.

© Copyright 2022 - Info Nabastala